Apa Arti Waktu Sebenarnya

daliwatch

Sesungguhnya
apa arti detik itu?
tanyakanlah pada para pembalap

apa arti menit itu?
tanyakanlah pada orang yang ketinggalan pesawat

apa arti jam itu?
tanyakanlah pada sepasang kekasih yang saling menunggu

apa arti hari itu?
tanyakanlah pada buruh harian yang anak-istrinya menunggu makan

apa arti bulan itu?
tanyakanlah pada ibu yang melahirkan bayi yang prematur

apa arti tahun itu?
tanyakanlah pada orang yang tidak naik kelas

(kata khotib Jumat di masjid “Taman Cahaya” Kedoya, Jkt, 30 Jan’09)

Hari Pendidikan

jumpIni hari pendidikan memang
Mungkin benar
Pohon berguru pada batu
Bunga mekar belajar dari akar
Serupa harapan di waktu samar

Dan air langit akan bertemu tanah
Setelah itu becek
Jalanan licin

Sungai kan meluap
Banjir pun tumpah
Dan anak-anak akan berangkat ke sekolah
dengan berenang
berenang menyeberangi sungai masa depan

(Mei ’07)

Menulis Feature

oleh Farid Gabanlanguage_arts

Mengapa feature?

Secara kasar karya jurnalistik bisa dibagi menjadi tiga:

· Stright/spot News – berisi materi penting yang harus segera dilaporkan kepada publik (sering pula disebut breaking news)

· News Feature – memanfaatkan materi penting pada spot news, umumnya dengan memberikan unsur human/manusiawi di balik peristiwa yang hangat terjadi atau de-ngan memberikan latarbelakang (konteks dan perspektif) melalui interpretasi.

· Feature – bertujuan untuk menghibur melalui penggunaan materi yang menarik ta-pi tidak selalu penting.

Dalam persaingan media yang kian ketat tak hanya antar media cetak melainkan juga an-tara media cetak dengan televisi, straight/spot news seringkali tak terlalu memuaskan.

Spot news cenderung hanya berumur sehari untuk kemudian dibuang, atau bahkan be-berapa jam di televisi. Spot news juga cenderung menekankan sekadar unsur elementer dalam berita, namun melupakan background.

Kita memerlukan berita yang lebih dari itu untuk bisa bersaing. Kita memerlukan news feature — perkawinan antara spot news dan feature. Karena tradisi ini relatif baru, kita perlu terlebih dulu memahami apa unsur-unsur dan as-pek mendasar dari feature.

Apakah feature?

Inilah batasan klasik mengenai feature: ”Cerita feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subyektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi in-formasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan.”

-baca selanjutnya->

Apa Saja Yang Bisa Dijadikan Tema Esai?

oleh Farid Gaban

Kebanyakan penulis pemula mengira hanya tema-tema sosial-politik yang bisa laku dijual di koran. Mereka juga keliru jika menganggap tema-tema seperti itu saja yang membuat penulis menjadi memiliki gengsi.

Semua hal, semua aspek kehidupan, bisa ditulis dalam bentuk esai yang populer dan diminati pembaca. “Beranda Kita”-nya Faisal Baraas menunjukkan bahwa tema kedokteran dan psikologi bisa disajikan untuk khalayak pembaca awam sekalipun.

Ada banyak penulis yang cenderung bersifat generalis, mereka menulis apa saja. Namun, segmentasi dalam media dan kehidupan masyarakat sekarang ini menuntut penulis-penulis spesialis.

* Politik lokal (bersama maraknya otonomi daerah)
* Bisnis (industri, manajemen dan pemasaran)
* Keuangan (perbankan, asuransi, pajak, bursa saham, personal finance)
* Teknologi Informasi (internet, komputer, e-commerce)
* Media dan Telekomunikasi
* Seni-Budaya (film, TV, musik, VCD, pentas)
* Kimia dan Fisika Terapan
* Elektronika
* Otomotif
* Perilaku dan gaya hidup
* Keluarga dan parenting
* Psikologi dan kesehatan
* Arsitektur, interior, gardening
* Pertanian dan lingkungan

Pilihlah tema apa saja yang menjadi minta Anda dan kuasai serta ikuti perkembangannya dengan baik. Fokus, tapi jangan gunakan kacamata kuda.

Tahun Baru, Siklus Waktu

“Tak ada yang benar-benar baru di bawah langit yang sama…”

breguet_image691591

Tahun Baru baru saja berlalu. Tahun 2009 sudah berjalan. Tiga hari sebelum Tahun Baru 1 Januari umat Islam juga melewati Tahun Baru 1 Muharam. Ada dua tahun baru dalam seminggu. Tahun baru Islam dan Tahun baru Masehi. Yang pertama adalah tahun baru berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi. Dan yang kedua adalah tahun baru berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari. Peristiwa yang jarang terjadi dari dua perhitungan benda langit yang berbeda, matahari dan bulan.

Tapi kedua Tahun Baru itu sama-sama berdasarkan perhitungan benda langit yang berputar. Dan kehidupan memang seperti lingkaran. Kehidupan berputar, waktu berganti, tapi semua akan kembali ke titik awal permulaan. Setiap perjalanan, setiap titian waktu yang kita jalani sehari-hari, detik demi detik, menit ke menit, jam demi jam, berganti hari, kemudian bulan, lalu tahun, semua kembali ke titik awal lingkaran. Ada yang lahir, tumbuh, dan akhirnya semua akan mati. Apa yang berasal dari tanah akan kembali ke tanah. Siklus Kehidupan. Siklus Kematian.

Seperti kisah dalam sebuah film Korea, Spring, Summer, Fall, Winter and Spring (2003). Film yang minim kata tapi kaya makna ini berkisah tentang seorang biksu Buddha yang mengasuh muridnya sejak kecil hingga dewasa. Hingga akhirnya sang murid pun menggantikan peran gurunya mengasuh kembali seorang anak kecil. Persis seperti judul filmnya yang menggambarkan siklus waktu 4 musim.

-baca selanjutnya

Cinta Dalam Sepotong Roti*

heart-in-hand2jpgDan di hari-hari ini seseorang akan bercerita tentang nurani yang terluka oleh zaman. Atau ini hanya sekadar cerita tentang barang yang paling mahal sedunia.

Entah bagaimana asal-usulnya, di hari yang ganjil itu, di bulan Februari tanggal 14 itu,  orang-orang paling kaya sedunia berkumpul di pasar termahal yang pernah ada. Seorang bocah laki-laki berpakaian kumal duduk bersimpuh di suatu sudut. Seorang super kaya berjalan pelan menghampirinya.

“Barang apa yang kau jual, nak?”

“Yang saya jual tak seorang pun akan sanggup membelinya”

“Oh ya? Benarkah? Barang apa yang kau jual, nak?

“Tuan takkan sanggup membelinya”

“Semahal itukah barangmu, nak? Bagaimana kalau saya bayar dengan gunung?”

“Ini bahkan lebih mahal dari segunung uang, Tuan”

“Bagaimana kalau saya bayar dengan laut ?”

“Ini bahkan lebih mahal dari lautan permata”

“Ehm, bagaimana kalau saya bayar dengan pulau?”

“Tidak, Tuan, barang ini bahkan lebih mahal dari pulau intan berlian”

“Baiklah. Ini tawaran terakhir, nak. Bagaimana kalau saya bayar dengan semua yang saya tawarkan tadi plus semua yang saya miliki?”

“Sudahlah Tuan, barang ini bahkan lebih mahal dari semua yang Tuan tawarkan.”

“Sebenarnya apa yang kau jual, nak?

-baca selanjutnya