jekardah

dari negeri tepian, jekardah akan tampak serupa negeri bayang-bayang, an. orang-orang terlupa dengan bayangannya sendiri.

welkam tu jekardah, katanya.
dan dari seberang jalan itu dia akan datang menjemputmu.
melambaikan tangan dengan senyum pahit masa lalu.
Gerimis turun perlahan siang itu.

kau berdiri terdiam beberapa saat dan beberapa saat lagi. menyadari betapa senyuman bisa kehilangan arti di saat-saat seperti ini. mendung batin menghampiri.

mungkin hanya di kota imajiner semacam ini orang-orang pernah merasa kehilangan bayangannya sendiri. tak ada yang peduli. waktu tak punya arti lagi.

dan kau membayangkan, di trotoar senja itu orang-orang akan berjalan dalam gerakan lambat. dengan langit senja yang disepuh warna sepia.

hidup tak berarti apa-apa, an.
tak pernah apa-apa.

sampai jumpa, sambutnya.

(April-Mei 2012)

Hening tak bisa ditulis

Siang itu, hening sunyi di bukit batu
Terdiam kata kau & aku
Sementara kota bunga terhampar di bawah sana
pada suatu hari yang mungkin

Daun-daun gemerisik dicumbu angin
Batu-batu membisu dalam hening
Tapi Langit tersenyum di atas sana
Ada yang tak terucap oleh kata

Hening tak bisa ditulis..

(Juli 2011)