Jemuran Februari

Biru langit pagi ini
pagi Februari
mungkin hujan sore nanti
don’t you see?

orang-orang bergegas dalam bayang
teringat gambar Satrapi
tapi pagi ini bukan pagi revolusi
cuma antrian panjang periuk nasi dan lupa diri

sambil menunggu mati

mengapa pilih jalan yang sulit
seolah tak ada ruang ‘tuk berkelit?
dan buat apa juga pelit
maut mengintai setiap detik

Seperti katamu malam itu,
“Yang membedakan bukan bagaimana kita lahir dan menjalani
tapi seperti apa kita ‘kan mati”

Sebab cinta yang baik, tak cuma untuk hari ini
tapi juga buat nanti

semoga jemuranku kering hari ini

(Nov ’09-Feb’10)

Politik

Dalam politik tak ada moral. Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor, lumpur-lumpur yang kotor. Tetapi suatu saat di mana kita tak dapat menghindar diri lagi maka terjunlah. Kadang-kadang saat ini tiba, seperti revolusi dahulu.

(Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran, h. 121)

gie-pelem