Sekuntum

Dan waktu pun seperti kembali lagi, an
seperti obrolan hari kemarin, hari ini, dan hari nanti
Darinya pun kau mendengar suara yang sama

Ini kegalauan yang sama tentang Indonesia.
Indonesianya, Indonesiamu,
mungkin Indonesiaku.

Ini cerita lama tentang mereka yang masih punya sekuntum harap
tapi tak bisa banyak berbuat.
memang cerita lama, an
bukan barang baru

dan mungkin yang diperlukan memang bukan berbuat banyak.
tapi sedikit saja, tak apa, tapi terus dan terus
tanpa henti
meski tak selamanya tanpa lelah
dan air mata

Indonesiamu masih di sini, an
sampai kau merasa paling bodoh sendiri

(Feb’12)

Yang Pudar

Demi informasi,

Tolong
jangan paksa kami menghalalkan segala cara,
melakukan hal yang negatif, tercela, tidak terpuji, bahkan keji,
melanggar kode etik,
dan nurani.

kami masih percaya ini adalah bagian dari tugas mulia.
atau kepercayaan itu mulai pudar dari diri kami sendiri?

(Feb’12)

Mereka akan bilang..

Dan kau pun bertanya,
Seperti apa rasanya jadi orang yang pertama-tama tau
akan ada dampak buruk bagi orang banyak?

kawan-kawan di luar sana,
mereka akan bilang,
mereka akan selalu bilang,
hati-hati kalau mengusik orang-orang yang selalu berpikir
semuanya bisa dibeli dengan uang..

(Jan-Feb’12)