Rolling Setun

Malam waktu itu
di tengah hingar suara
kecamuk pikiran mendera
tak sempat kau bertanya
pada angin, pada ruang, pada malam yang tenggelam

kabar itu datang tiba-tiba
tanpa dipinta
Malam yang membuatmu berat berkata-kata

sejenak dua jenak alam sekitarmu seperti bisu
orang-orang bicara tapi tak ada suara
semua gerak seperti gerakan lambat

benarkah kabar ini?

Dan selanjutnya adalah yang terjadi:

Ini pagi. Matahari seperti berkaca-kaca
setelah kopi dan selembar daun roti
Dunia berubah, en
Dunia mungkin berubah
Benarkah semuanya takkan pernah sama lagi?

seperti berangkat pergi
menyongsong kesedihan pagi hari
Dunia mengabur
Matahari lebur

(Jekardah, September 2012)

#jleb

Seperti non-fiksi

Sifatmu terhadap orang lain adalah periang sekali. Tapi dirimu yang asli adalah pendiam, tidak merasakan apa-apa.

Jika kau dan aku bertemu, mungkin di awal-awal obrolan kita akan terasa tak bertepi, seperti perjalanan jauh ke dalam diri. kau dan aku selalu menemukan hal untuk dibicarakan. Entah awal itu seberapa lama.

Lalu lama-lama kita akan terdiam lama. Bukan bosan seperti yang mungkin aku tuduhkan padamu. Tapi justru di saat diam itulah kau terbuka kepadaku. Saat obrolan kita tak lagi berbentuk kata-kata, bisa jadi saat itu aku tau apa yang kau katakan meski hanya dari memandang kedalaman matamu..

Jejak Luka

Untuk N

Ini kali ada masa
mungkin pernah dia bertanya
pada air, pada mata
pada mantra yang tersisa
pada segala yang tampak serupa
tapi tak pernah sama
langit yang itu-itu juga

Berita hari ini
sesal hari kemarin
seolah luput dari jangkauan

dan ingatan letih di pojok sana
perlahan hadir
seperti hendak bercerita tentang getir
: jejak luka manusia

(Mei 2011)